Gambar hanya ilustrasi Sumber : Film Umar Bin Khattab |
Pada tahun 585 Masehi, lahirlah seorang anak bernama Abu Sulayman Khalid bin Al-Walid bin Al-Mugiroh Al-Qurasy Al-Makhzumy Al-Makky, anak dari ummul mu'minin Maimunah binti Al-Harits Radhiallahu'anhu atau lebih dikenal dengan nama Khalid bin Walid di Kota Mekkah.
Tumbuh di Lingkungan Kaum kafir Quraisy
Saat dewasa, Khalid bin Walid tumbuh dengan badan yang kekar, berpundak lebar, bertubuh kuat dan sangat mirip perawakan nya dengan Umar bin Khattab Radhiallahu'anhu. Beliau Khalid bin Walid tumbuh di lingkungan kaum kafir Quraisy dan sangat masyhur nama dan kedudukannya sebagai panglima Tentara kaum kafir Quraisy. Seorang yang gagah berani dalam peperangan dan ahli dalam menyusun strategi dan taktik perang.
Pada saat perang Uhud melawan tentara Muslim yang di pimpin oleh baginda Nabi Muhammad, banyak tentara muslim yang terbunuh dan syahid di tangan Khalid bin Walid. Dengan suara lantang diatas perbukitan Khalid bin Walid berkata” Hai Muhammad kami sudah Menang, kamu telah kalah dalam peperangan ini, lihatlah pamanmu Hamzah yang tewas tercabik cabik tubuhnya dan lihatlah pasukanmu yang telah porak poranda”.
Rasulullah menjawab "Tidak aku yang menang dan engkau yang kalah Khalid, Mereka yang gugur adalah Syahid, sebenarnya mereka tidak mati wahai Khalid mereka hidup disisi Allah SWT penuh dengan kemuliaan dan kenikmatan , mereka telah berhasil pindah alam dari dunia menuju akherat menuju surga Allah karena membela Agama Allah dan gugur sebagai syuhada. sedangkan tentaramu , matinya sebagai Kafir dan dimasukkan ke Neraka Jahannam".
Awal memeluk Islam
Setelah itu Khalid bin Walid memerintahkan pasukannya untuk kembali, sejak itu Khalid bin Walid termenung dan terngiang selalu akan kata kata Nabi Muhammad dan penasaran akan sosok baginda Nabi Muhammad . Maka Khalid mengutus mata-mata untuk memantau dan mengamati aktivitas Nabi Muhammad setelah perang Uhud tersebut.
Setelah cukup lama memata-matai Rosulullah, akhirnya utusan Khalid bin Walid melaporkan hasil pengamatan tersebut, kata utusan tersebut ” Aku mendengar semangat juang yang dikemukakan Muhammad kepada para pasukannya. Muhammad mengatakan kepada pasukannya ” Aku heran kepada seorang panglima khalid bin Walid yang gagah perkasa dan cerdas , tapi kenapa dia tidak paham dengan agama islam yanh aku bawa. sekiranya Khalid bin Walid tahu dan paham dengan Agama yang aku bawa, dia akan berjuang bersamaku. Khalid akan aku jadikan juru rundingku yang duduk bersanding di sampingku.
Mendengar laporan mata-mata tersebut semakin membuat Risau Khalid bin Walid hingga akhirnya Khalid memutuskan untuk bertemu Nabi Muhammad dengan menyamar dan menggunakan Topeng menutup wajahnya hingga tidak di kenali oleh siapapapun. Khalid bin Walid berangkat seorang diri dengan menunggang Kuda dan menggunakan baju kebesarnnya yang berhias emas serta mahkota bertahta berlian namun wajahnya ditutupi Topeng.
Di tengah perjalanan Khalid bertemu dengan Bilal yang sedang bedakwah kepada para petani. Dengan Diam-diam Khalid mendengarkan dan menyimak apa yang di sampaikan oleh Bilal yang membacakan surat al hujarat ( Q.s 49:13 ) yang artinya” Hai manusia kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku suku supaya kamu saling mengenal dengan baik. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Alloh adalah orang-orang yang paling bertaqwa karena sesungguhnya Alloh maha mengetahui lagi maha Mengenal”
Khalid bin Walid terkejut, bagaimana mungkin Bilal yang kuketahui sebagai Budak hitam dan buta hurup bisa berbicara seindah dan sehebat itu. Tentu itu benar perkataan dan Firman Allah. Namun gerak gerik mencurigakan Khalid bin walid di ketahui sayyidina Ali bin Abi Thalib, dengan lantang Ali berkata” Hai penunggang Kuda, Bukalah topengmu agar aku bisa mengenalimu, bila niatmu baik aku akan layani dengan baiki dan bila niatmu buruk aku akan layani pula dengan buruk” Kata Ali bin Abi thalib.
Setelah itu dibukalah Topeng tampaklah wajah Khalid bin Walid seorang Panglima besar kaum Kafir Quraisy yang berjaya diperang Uhud dengan tatapan mata yang penuh karismatik Khalid bin Walid berkata” Aku kemari punya Niat baik untuk bertemu Muhammad dan menyatakan diriku masuk Islam” Kata Khalid bin Walid. Wajah Ali yang sempat tegang berubah menjadi berseri-seri” Tunggulah kau di sini Khalid saya akan sampaikan berita gembira ini kepada Rosululloh saw” Kata Ali bi Abi thalib.
Bergegas Ali menemui Rosulullah saw dan menyampaikan maksud kedatangan Khalid bin Walid sang panglima perang . Mendengar berita yang disampaikan Ali, wajah Rasulullah berseri seri lalu mengambil sorban hijau miliknya lalu dibentangkan di tanah sebagai tanda penghormatan kepada Khalid bin walid yang akan datang menemuinya. Lalu Rasulullah menyuruh Sayyidina Ali menjemput Khalid bin Walid untuk menemuinya. Begitu Khalid datang, Rasulullah langsung memeluknya.” Ya rosululloh islam saya ” Kata Khalid bin Walid. Lalu Rosululloh saw mengajarkan kalimat Syahadat kepada Khalid maka Khalid bin walid telah memeluk agama Islam.
Menjadi Panglima Islam
Pada masa pemerintahan Abu Bakar, Khalid bin Walid ditunjuk menjadi panglima yang memimpin sebanyak 46.000 pasukan, Khalid tak gentar menghadapi tentara Byzantium dengan jumlah pasukan mencapai 240.000.
ilustrasi perang yarmuk |
Khalid membagi pasukan Islam dalam perang Yarmuk menjadi 40 kontingen dari 46.000 pasukan Islam untuk memberi kesan seolah-olah pasukan Islam terkesan lebih besar dari musuh. Strategi Khalid ternyata sangat ampuh. Saat itu, taktik yang digunakan oleh Romawi terutama di Arab utara dan selatan ialah dengan membagi tentaranya menjadi lima bagian; depan, belakang, kanan, kiri dan tengah.
Heraklius telah mengikat tentaranya dengan besi antara satu sama lain. Ini dilakukan agar mereka jangan sampai lari dari peperangan. Kegigihan Khalid dalam memimpin pasukannya membuat hampir semua orang tercengang. Pasukan Islam yang jumlahnya jauh lebih sedikit itu berhasil memukul mundur tentara Romawi dan menaklukkan wilayah itu. Dalam masa kepemimpinan nya, semu perang yang dipimpn oleh Panglima Khalid bin Walid menang. Tidak satupun kaum muslimin menderita kekalahan. Dikarenakan kepiawaian nya dalam memimpin dan menyusun strategi perang, Rasulullah memberi gelar kepada Khalid bin Walid " Pedang Allah yang Terhunus ".
Akhir hidup Khalid bin Walid
Saat kematian hendak menjemputnya, Khalid bin Walid berkata, “Aku telah turut serta dalam 100 perang atau kurang lebih demikian. Tidak ada satu jengkal pun di tubuhku, kecuali terdapat bekas luka pukulan pedang, hujaman tombak, atau tusukan anak panah. Namun lihatlah aku sekarang, akan wafat di atas tempat tidurku. Maka janganlah mata ini terpejam (wafat) sebagaimana terpejamnya mata orang-orang penakut. Tidak ada suatu amalan yang paling aku harapkan daripada laa ilaaha illallaah, dan aku terus menjaga kalimat tersebut (tidak berbuat syirik).”
Pada tanggal 18 Ramadhan 21 H, Khalid bin al-Walid wafat. Umar bin al-Khattab sangat bersedih dengan kepergian Sang Pedang Allah. Ketika ada yang meminta Umar agar menenangkan wanita-wanita Quraisy yang menangis karena kepergian Khalid, Umar berkata, “Para wanita Quraisy tidak harus menangisi kepergian Abu Sulaiman (Khalid bin al-Walid).”
Begitulah sepenggal kisah Panglima islam Khalid bin Walid, semoga beliau di tempatkan di surga Allah.
Comments
Post a Comment