Jakarta - Bentrokan polisi dan massa di tanah abang memakan korban jiwa, kabar itu disampaikan oleh pihak Rumah Sakit Budi Kemuliaan bahwa korban sempat di rawat sebelum nya di Rumah Sakit Budi Kemuliaan.
"Korban waktu datang belum meninggal, jadi sempat diresusitasi kemudian tidak tertolong dan kita menghubungi keluarga dan kita kirim ke RSCM Cipto," ujar Direktur RS Budi Kemuliaan Fahrul W Arbi.
Korban yang meninggal tersebut beralamat tinggal di Kampung Rawakalong, Kelurahan Grogol, Kota Depok setelah sebelumnya korban meninggal akibat tertembak di depan pasar Blok A Tanah Abang.
Baca Juga :
"Meninggalnya karena ada luka tembak tembus ke belakang dari dada, mungkin mengenai paru-paru. Kan ada pneumotoraks. Pneumotoraks itu selaput paru robek sehingga udara terkumpul di sana dan kena pembuluh darah besar," ucap Fahrul direktu RS Budi Kemuliaan.
Sampai rabu pagi, RS Budi Kemuliaan sudah menerima 17 Pasien korban bentrokan di Tanah Abang, pasien tersebut di rawat karena luka-luka terkena tembakan di beberapa bagian tubuh.
Selasa kemarin Kadiv Humas Irjen Mohammad Iqbal di Mabes Polri mengatakan bahwa TNI-Polri tidak akan menggunakan peluru tajam untuk mengantisipasi amukan massa.
"Pasukan Polri-TNI sudah mendapatkan instruksi tidak menggunakan peluru tajam, sehingga diyakinkan bahwa bila terjadi hal terburuk, adanya yang tertembak dengan peluru tajam, itu dipastikan bukan dari TNI dan Polri," ucap Iqbal.
Prabowo Subianto juga telah mengatakan bahwa jika pada tanggal 22 mei ada kerusuhan, maka itu bukan dari pendukung kami.
Menurut polisi, ada sekelompok orang yang sengaja menjadi provokator kerusuhan, padahal massa yang datang dari senin pagi mereka melakukan aksi damai dan membubarkan diri dengan tertib. Ada pihak ketiga yang sengaja memulai kerusuhan antara massa dan Polisi.
Comments
Post a Comment