ilustrasi ilmu Meraga Sukma Sumber : Google Image بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ |
Meraga Sukma atau dalam istilah bahasa Inggris disebut dengan Astral Projection dan Out Body Experience adalah suatu keadaan yang dimana sukma atau roh meninggalkan jasad seseorang dengan di sengaja. Artinya keluarnya sukma atau ruh dari jasad sesorang tersebut bukan berarti orang tersebut mati. Akan tetapi, sukma atau ruh tersebut sengaja dikeluarkan dari jasad untuk kepentingan tertentu dan nantinya ruh tersebut akan kembali lagi ke jasad orang tersebut.
Sedangkan menurut Wikipedia, Meraga sukma atau Astral Projection adalah istilah yang digunakan dalam esoterisme untuk menggambarkan pengalaman keluar tubuh yang disengaja yang mengasumsikan adanya jiwa atau kesadaran yang disebut "tubuh astral" yang terpisah dari tubuh fisik dan mampu bepergian ke luar di seluruh alam semesta.
Mungkin ini terlihat mustahil, akan tetapi ini adalah sesuatu yang benar-benar bisa terjadi. Jika dilihat dari pengertian meraga sukma itu sendiri adalah perjalanan ruh yang sengaja di keluarkan oleh pemilik jasad untuk kepentingan tertentu yang nanti nya ruh tersebut akan kembali lagi ke jasad seperti semula.
Sungguh nikmat jika kita bisa menguasai ilmu meraga sukma ini, beberapa manfaat yang bisa kita dapatkan adalah :
1. Bisa mengetahui dan menjelajah alam astral atau alam ghaib yang sebelumnya belum pernah sama sekali kita ketahui dan bisa bertemu dengan makhluk-makhluk ghaib lainnya.
2. Bisa berwisata keliling dunia gratis karena dengan meraga sukma kita bisa terbang kemana saja dengan kecepatan yang kita kehendaki.
3. Bagi yang jauh dari orang yang di cintai, tentu nya meraga sukma sangat membantu untuk melepas rindu kepada keluarga maupun pasangan yang berada jauh dari kita, bahkan mereka dalam keadaan bahaya kita bisa menolongnya walaupun mereka tidak mengetahui keberadaan kita.
4. Bagi yang bekerja di bagian hukum, bisa mengetahui dan melacak keberadaan penjahat.
Itu hanya segelintir manfaa yang bisa kita dapatkan jika menguasai Meraga Sukma. Menurut beberapa sumber, Meraga Sukma hanya boleh digunakan untuk kebaikan, jika seseorang menyalahgunakan Meraga Sukma, maka ruh yang tadi keluar akan tersedot kembali kepada jasad pemilik ruh nya.
Meraga Sukma Sumber : Google Image |
Di internet, banyak artikel, audio dan video-video yang mempublikasikan cara meraga sukma tersebut. Dari beberapa artikel yang telah kami baca, semua orang bisa menguasai meraga sukma asal tekun berlatih. Disini kami tidak akan menjelaskan cara-cara Meraga Sukma, kami hanya akan menjelaskan sedikit tentang meraga sukma dan apa hukumnya dalam agama islam. Berikut kami uraikan penjelasan nya :
Dalil Al-Qur'an
Bagi yang sedang belajar atau yang sudah menguasai ilmu Meraga Sukma, mereka berpendapat bahwa dalam Al-Qur'an terdapat ayat yang membolehkan meraga sukma. Dalil tersebut terdapat pada Surah Ar-Rahman ayat 33 berikut :
يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانْفُذُوا ۚ لَا تَنْفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ
"Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan."
Penjelasannya yang diklaim oleh orang yang menguasai meraga sukma adalah bahwa Allah Azza Wa Jalla telah memberikan suatu fasilitas dalam tubuh manusia untuk melakukan perjalanan ke penjuru langit dan bumi secara fisik (teknologi: ilmu pengetahuan) dan non fisik (energi: sukma) jika memang manusia itu memiliki kekuatan atau kemampuan.
Tafsir dari surah Ar-Rahman ayat 33 tersebut terdapat banyak versi yaitu, Surah Ar-Rahman ayat 33 dikaitkan dengan Teknologi manusia yang telah berhasil menembus luar angkasa seperti pergi ke bulan dan sebagainya.
Dalam tafsir Ibnu Katsir, beliau menafsirkan bahwa jin dan manusia tidak akan mampu lari dari takdir dan hukum Allah di manapun manusia berada. Beliau berkata,
لا تستطيعون هربا من أمر الله وقدره ، بل هو محيط بكم ، لا تقدرون على التخلص من حكمه ، ولا النفوذ عن حكمه فيكم ، أينما ذهبتم أحيط بكم
“Kalian tidak akan mampu lari dari keputusan dan takdir Allah, bahkan hal itu selalu meliputi kalian. Kalian tidak akan mampu lepas dari keputusan Allah. Tidak bisa menolak hukum-Nya ke manapun kalian pergi, akan selalu meliputi kalian.” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir).
Sedangkan dalam Tafsir Al-Qurthubi beliau menafsirkan bahwa dalam tafsirnya membawa penjelasan Ad-Dhahak bahwa maksudnya adalah tidak akan bisa lari dari kematian meskipun menembus penjuru langit. Beliau berkata,
وعن الضحاك أيضا : إن استطعتم أن تهربوا من الموت فاهربوا
“Dari Ad-Dhahak berkata: ‘Apabila kalian mampu menembus (penjuru langit) untuk lari dari kematian, maka lakukanlah (kalian tidak akan mampu)’”. (Lihat Tafsir Al-Qurthubi).
Al-Qurthubi juga membawa penjelasan Ibnu Abbas bahwa manusia tidak akan mampu mengetahui/mengilmu seluruh apa yang ada di berbagai penjuru langit. Beliau berkata,
وقال ابن عباس : إن استطعتم أن تعلموا ما في السماوات وما في الأرض فاعلموه ، ولن تعلموه إلا بسلطان أي ببينة من الله تعالى
“Ibnu Abbas berkata: ‘jika kalian mampu mengilmui semua yang ada di langit dan di bumi maka ilmui-lah. Kalian tidak akan bisa kecuali dengan sulthan yaitu bayyinah (ilmu) dari Allah Ta’ala’” (Lihat Tafsir Al-Qurthubi).
Dari kesimpulan para ulama Ahli Tafsir diatas, Tafsir dari surah Ar-Rahman ayat 33 mengacu kepada kemampuan manusia untuk lari dari keputusan takdir Allah meskipun menembus penjuru langit. Manusia tidak akan mampu untuk lari dari takdir allah kecuali dengan ilmu dari Allah Ta'ala.
Tafsir tersebut tentu jauh dari kebolehan Meraga Sukma yang berpegang pada Surah Ar-Rahman ayat 33.
Melihat dan berinteraksi dengan Makhluk Halus
Allah Azza wa Jalla berfirman:
يَا بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم مِّنَ الْجَنَّةِ يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا ۗ إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ ۗ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia (iblis/setan) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. (al A’raf : 27).
Setan ataupun jin juga makhluk ciptaan Allah Ta'ala, ketika kita meraga sukma, kita sudah masuk ke alam ghaib yang dimana terdapat banyak makhluk halus sepeti setan ataupun jin yang bisa tampak oleh ruh kita. Hal ini jelas dilarang dala islam karena hal itu bisa membahayakan ruh kita jika berkeliaran di alam ghaib.
Nabi Muhammad sendiri menganjurkan kita berlindung dari setan dalam keadaan apapun, termasuk kita dianjurkan membaca ayat kursi sebagai pelindung dari setan selama kita dalam keadaan tidur. Brebanding terbalik dengan saat meraga sukma yang ruh kita berkeliaran di alam ghaib dan berbahaya jika bertemu dengan jin dan setan yang seharusnya kita jauhi.
Amalan yang tidak di contohkan Rasulullah
Dari beberapa artikel yang telah kami baca di internet, ada banyak teknik yang digunakan untuk bisa menguasai Meraga Sukma di antaranya adalah Teknik Pernafasan, Teknik Meraga Sukma Dengan Dzikir dan Meditasi dan meraga sukma dengan cara mendengarkan musik meditasi yang banyak di internet.
Ada satu artikel yang tidak kami sebutkan sumbernya yang memposting teknik meraga sukma dengan Dzikir dan amalan tertentu. Dari bacaan dzikir yang digunakan memang tidak bertentangan dengan islam dan tida mengandung kesyirikan, akan tetapi di zaman Rasulullah dan para sahabat tidak pernah mencontohkan amalan dzikir tersebut untuk digunakan Meraga Sukma.
Meraga Sukma sendiri memang tidak pernah dicontohkan Rasulullah dan para sahabat. Oleh karena itu, lebih baik kita tinggalkan amalan-amalan yang tidak pernah dicontohkan Rasulullah sebelumnya untuk menghindari kita masuk ke dalam golongan orang sesat. Karena beliau sendiri bersabda :
"Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya." (Hadits Shahih Lighairihi, H.R. Malik; al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Dishahihkan oleh Syaikh Salim al-Hilali di dalam At Ta’zhim wal Minnah fil Intisharis Sunnah, hlm. 12-13).
Dan juga Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ وَلاَ يَشْقَى {123} وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
"Maka jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan ia tidak akan celaka. Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta." (Q.S Thaha: 123, 124).
Kesimpulan
Meraga Sukma memang memberikan banyak manfaat yang menguntungkan bagi orang yang menguasai nya. Akan tetapi, ada beberap hal negatif dari mengusai Meraga Sukma seperti kita akan lebih jauh dari Allah Ta'ala dikarenakan mengamalkan amalan-amalan yang tidak pernah dicontohkan Rasulullah.
Kita lebih sering berinteraksi walaupun hanya dengan indra penglihatan dengan musuh Allah yaitu Syetan dan jin yang durhakan. Berdasarkan hadist Rasulullah yang diatas, kesimpulan nya adalah jangan lah mengikuti atau mengamalkan sesuatu yang tidak pernah dicontohkan Rasulullah, para sahaba dan para tabi'in ulama salaf terdahulu, karena hal itu akan membuat kita jatuh kepada kesesatan dan jauh dari Allah Ta'ala.
Dari pada kita tersibukkan belajar dan menguasai Meraga Sukma, lebih baik kita amalkan sunnah-sunnah Rasulullah yang telah jelas terdapat dalam hadist-hadist beliau. Hal itu akan lebih mendekatkan kita kepada Allah Ta'ala dari pada berkeliaran di dunia ruh meraga sukma yang jelas menyimpang dari ajaran islam.
Akhir kata semoga kita terhindar dari Godaan syetan dan kesesatan akan hal yang terlihat indah bagi kita.
Wallahu a’lam.
Ada satu artikel yang tidak kami sebutkan sumbernya yang memposting teknik meraga sukma dengan Dzikir dan amalan tertentu. Dari bacaan dzikir yang digunakan memang tidak bertentangan dengan islam dan tida mengandung kesyirikan, akan tetapi di zaman Rasulullah dan para sahabat tidak pernah mencontohkan amalan dzikir tersebut untuk digunakan Meraga Sukma.
Meraga Sukma sendiri memang tidak pernah dicontohkan Rasulullah dan para sahabat. Oleh karena itu, lebih baik kita tinggalkan amalan-amalan yang tidak pernah dicontohkan Rasulullah sebelumnya untuk menghindari kita masuk ke dalam golongan orang sesat. Karena beliau sendiri bersabda :
َرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ
"Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya." (Hadits Shahih Lighairihi, H.R. Malik; al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Dishahihkan oleh Syaikh Salim al-Hilali di dalam At Ta’zhim wal Minnah fil Intisharis Sunnah, hlm. 12-13).
Dan juga Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ وَلاَ يَشْقَى {123} وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
"Maka jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan ia tidak akan celaka. Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta." (Q.S Thaha: 123, 124).
Kesimpulan
Meraga Sukma memang memberikan banyak manfaat yang menguntungkan bagi orang yang menguasai nya. Akan tetapi, ada beberap hal negatif dari mengusai Meraga Sukma seperti kita akan lebih jauh dari Allah Ta'ala dikarenakan mengamalkan amalan-amalan yang tidak pernah dicontohkan Rasulullah.
Kita lebih sering berinteraksi walaupun hanya dengan indra penglihatan dengan musuh Allah yaitu Syetan dan jin yang durhakan. Berdasarkan hadist Rasulullah yang diatas, kesimpulan nya adalah jangan lah mengikuti atau mengamalkan sesuatu yang tidak pernah dicontohkan Rasulullah, para sahaba dan para tabi'in ulama salaf terdahulu, karena hal itu akan membuat kita jatuh kepada kesesatan dan jauh dari Allah Ta'ala.
Dari pada kita tersibukkan belajar dan menguasai Meraga Sukma, lebih baik kita amalkan sunnah-sunnah Rasulullah yang telah jelas terdapat dalam hadist-hadist beliau. Hal itu akan lebih mendekatkan kita kepada Allah Ta'ala dari pada berkeliaran di dunia ruh meraga sukma yang jelas menyimpang dari ajaran islam.
Akhir kata semoga kita terhindar dari Godaan syetan dan kesesatan akan hal yang terlihat indah bagi kita.
Wallahu a’lam.
Comments
Post a Comment